1. Abstraksi data
Abstraksi
data merupakan tingkatan-tingkatan pengguna dalam memandang bagaimana
sebenarnya data diolah dalam sebuah sistem database sehingga menyerupai kondisi
yang sebenarnya dihadapi oleh pengguna sehari-hari.. Sebuah DBMS seringkali menyembunyikan
detail tentang bagaimana sebuah data disimpan dan dipelihara (diolah) dalam
sebuah sistem database, dengan tujuan untuk memudahkan pengguna dalam
menggunakan DBMS tersebut. Karena itu seringkali data yang terlihat oleh
pemakai sebelumnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.
2. Pengguna Basis Data
Siapa saja
yang dapat menggunakan Database atau basis data? Pengguna database atau basis
data sangat bervariasi. Tidak semua orang boleh menggunakan database atau basis
data. Karena database atau basis data tersebut menyimpan data dari sebuah
enterprise (perusahaan, organisasi, sekolah, dll) yang tentunya sangat penting.
Sehingga tidak semua dapat mengakses database tersebut, apalagi mencuri data
yang tersimpan didalamnya. Pengguna Database atau Basis Data dibedakan menjadi
beberapa golongan, tergantung tingkat kepentingan seorang pengguna. Berikut
adalah golongan tersebut :
a. System
Engineer
Tenaga
ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan Sistem Basis Data, dan juga
mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut kepada
pihak penjual
b. Database
Administrator (DBA)
Tenaga
ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data secara
keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan
mengaturnya.
Tugas DBA :
-
Mengontrol
DBMS dan software-software
-
Memonitor
siapa yang mengakses basis data
-
Mengatur
pemakaian basis data
-
Memeriksa
security, integrity, recovery dan concurrency
-
Install
dan upgrade database
-
Backup
dan restore database
-
Menghubungi
database teknikal support bila terdapat gangguan atau masalah
-
Melakukan
perencanaan untuk backup dan recovery informasi database
-
Memastikan
pemenuhan perjanjian Database License
-
Mendaftar
pengguna dan memelihara keamanan database
Program Utilitas yang digunakan oleh DBA :
-
Loading Routines, Membangun versi utama dari basis data
-
Reorganization Routines, Mengatur / mengorganisasikan
kembali basis data
-
Journaling Routines, Mencatat semua operasi pemakaian
basis data
-
Recovery Routines, Menempatkan kembali data, sebelum terjadinya kerusakan
-
Statistical Analysis Routines, Membantu memonitor kehandalan
sistem
c.
End User (Pemakai Akhir)
Ada
beberapa jenis (tipe) pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dapat
dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem :
-
Programmer aplikasi
Pemakai
yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML),
yang disertakan (embedded) dalam program yang ditulis pada bahasa pemrograman
induk (seperti C, pascal, cobol, dll)
-
Pemakai Mahir (Casual User)
Pemakai
yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan
query (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu
DBMS
-
Pemakai Umum (End User / Naïve User)
Pemakai
yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program
aplikasi permanen (executable program) yang telah ditulis (disediakan)
sebelumnya
-
Pemakai Khusus (Specialized/Sophisticated User)
Pemakai
yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk
keperluan-keperluan khusus seperti aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan Citra,
dll, yang bisa saja mengakses basis data dengan atau tanpa DBMS yang
bersangkutan.
3. Definisi dari:
a. Entity
Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model yang digunakan
untuk menggambarkan data dalam bentuk entitas, atribut dan hubungan antar
entitas yang dinyatakan dengan simbol-simbol.
b. Tuple/Record adalah kumpulan data value dari
atribute yang berkaitan sehingga dapat menjelaskan sebuah entity secara
lengkap. Misal : Record entity mahasiswa adalah kumpulan data value dari field
nobp, nama, jurusan dan alamat per-barisnya. Dalam tabel database, Record
disebut juga baris.
c.
Field atau Atribute merupakan bagian dari record yang menunjukkan suatu
item data yang sejenis, Misalnya : field nama, file NIM dan lain sebagainya.
Setiap field harus mempunyai nama dan tipe data tertentu. Isi dari field di
sebut Data Value. Dalam table database, field ini disebut juga kolom.
d.
Primary Key adalah field kunci / utama
dari suatu tabel yang menunjukkan bahwa field yang menjadi kunci tersebut tidak
bisa diisi dengan data yang sama, / dengan kata lain Primary key menjadikan
tiap record memiliki identitas sendiri-sendiri yang membedakan satu sama
lainnya (unik). Primary Key berguna pada saat menampilkan record hasil
pencarian (searching), pengurutan (sorting), dan berbagai operasi query
lainnya. Dengan memilih rimary key, proses pencarian, pengurutan dan proses
penampilan data dan lainnya berlangsung lebih cepat.
e.
Foreign Key adalah satu attribute yang melengkapi satu relationship yang menunjukan
ke induknya.
4. Tahapan
pembangunan ERD
Dalam membuat ERD, ada beberapa hal
yang perlu kita waspadai, selain itu kita juga dituntut untuk lebih teliti
dalam menentuka entity, relasi, atribut, menghindarkan terjadinya relasi
"many to many" dan lain sebagainya. Untuk itu lihat beberapa langkah
berikut agar kita bisa membuat ERD dengan baik:
a.
Menentukan Entity
-
Disini
kita dituntut untuk menentukan dengan cermat sebuah entity yang ada dalam suatu
proyek atau masalah. Entity berguna untuk menentukan peran, kejadian, lokasi,
hal nyata dan konsep penggunaan untuk database
b. Menentukan Relasi
-
Setelah
kita berhasil membuat Entity, langkah selanjutnya adalah menentukan relasi
antar entity. Relasi apa yang terdapat antara Entity A dan B, apakah entity A
dan B memiliki relasi "one to one", "one to many", atau
"many to many".
c.
Gambar ERD sementara
-
Jika
sudah mengetahui Entity beserta Relasinya, sekarang kita buat dulu gambar ERD
sementara. Entity digambarkan dengan persegi, relasi digambarkan dengan garis.
d. Isi
kardinalitas
-
Kardinalitas
menentukan jumlah kejadian satu entitas untuk sebuah kejadian pada entitas yang
berhubungan. Contohnya antara Entitas Buku, Distributor dan Pengarang,
kardinalitas yang ada berupa:
§ Satu pengarang dapat menulis banyak
buku
§ Satu buku ditulis satu pengarang
§ Banyak buku di distribusikan oleh
satu distributor.
-
Dari
sini kita bisa mengetahui harus memberi relasi apa. One to one kah?, dsb.
e.
Tentukan Primary Key (Kunci Utama)
-
Menentukan
Primary Key pada masing-masing entity. Primary Key adalah atribut pada entity
yang bersifat unik. Jadi setiap entity hanya memiliki satu Primary Key saja.
Contoh: Entity Buku memiliki Primary Key bernama kode buku. Kode Buku ini
bersifat unik, karena masing-masing buku memiliki kode yang berbeda-beda.
-
Tentukan
pula Foreign Key (Kunci Tamu) pada masing-masing Entity. Foreign Key adalah
Primary Key yang ada dalam Entity yang lain. Contoh pada Entity Pengarang
misalnya terdapat atribut kode buku, yang mana, kode buku merupakan Primary Key
dari Entity buku.
f.
Gambar ERD berdasarkan Primary Key
-
Menghilangkan
relasi "many to many" dan memasukkan Primary dan Foreign Key pada
masing-masing entitas. Relasi many to many antar entity perlu dihilangkan
dengan cara menambah atribut baru antara 2 entity yang memiliki relasi many to
many.
g.
Menentukan Atribut
-
Jika
sudah melakukan step diatas, sekarang saatnya menentukan atribut pada
masing-masing Entitas. Telitilah dalam menentukan atribut.
h. Pemetaan
Atribut
-
Apabila
atribut telah ditentukan, sekarang pasang atribut dengan entitas yang sesuai.
i.
Gambar ERD dengan Atribut
-
Mengatur
ERD seperti langkah 6 dengan menambahkan atribut dan relasi yang ditemukan.
j.
Periksa Hasil
-
Periksa
lagi ERD. Apakah ERD sudah menggambarkan system yang akan dibangun? Jika belum,
check kembali dari awal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar